Rabu, 10 April 2013

BEDAH BUKU



KATA PENGANTAR
Buku ini dapat menjadi sebuah buku motivasi untuk para guru berisi beberapa langkah   menjawab kegelisahan seorang guru yang ingin bangsanya maju. Namun tidak sedikit ditemui guru-guru bermental pengeluh dan miskin inovasi. Oleh karena itu, buku ini mencoba mencari solusi dari problematika guru dalam menerapkan pendidikan karakter di sekolah.
Dengan memaparkan isi buku melalui kegiatan bedah buku  , saya berharap banyak guru mau berubah, dan meninggalkan cara-cara lama dalam proses pendidikan yang berorientasi kepeda perubahan pola tingkah laku siswa yang berkarakter posistif , sehingga  Guru harus berani hijrah ke cara-cara yang membuat dirinya menjadi guru yang menyinari dunia, dan seperti mata air yang tak pernah habis diambil airnya.
Akhirnya, semoga acara bedah buku  ini dapat menjadi penghilang haus dahaga dunia pendidikan kita. Berusaha untuk menjadi penyemangat agar para guru terus belajar sepanjang hayat dalam menghadapi peserta didik  yang dihadapi  berbagai macam masalah dan  tantangan dalam menghadapi permasalahan hidup yang kompleks


BAB I
PENDAHULUAN

Upaya membangun karakter bangsa sejak dini melalui jalur pendidikan dianggap sebagai langkah yang  tepat, pendidikan karakter telah diselipkan kedalam struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Setiap sekolah merumuskan bagaimana konsep pendidikan karakter yang tertuang dalam kurikulum sekolah masing-masing.
Pendidikan Karakter perlu dikembangkan di sekolah. Sebagai upaya untuk meningkatkan kesesuaian dan mutu pendidikan karakter, Kementerian Pendidikan Nasional mengembangkan grand design pendidikan karakter untuk setiap jalur,  jenjang, dan jenis satuan pendidikan. Grand design menjadi rujukan konseptual dan operasional pengembangan, pelaksanaan, dan penilaian pada setiap jalur dan jenjang pendidikan.
Persoalannya adalah bagaimana penerapan konsep
pendidikan karakter yang sudah dimasukkan ke dalam kurikulum tersebut. Apakah mesti ada mata pelajaran khusus pendidikan karakter, atau apakah mesti diintegrasikan kedalam materi pelajaran masing-masing mata pelajaran  Ataukah kita tunggu saja metode lain yang lebih jitu untuk menerapkan pendidikan karakter di sekolah
Pada bedah buku berikut ini penulis menjelaskan beberapa langkah para guru dan warga sekolah mengidentifikasikan bagaimana  manajemen sekolah berkarakter, terutama dalam usaha sekolah mengimplementasi pendidikan karakter



BAB II
PEMBAHASAN

A.   IDENTITAS BUKU

Judul buku    : PENDIDIKAN KARAKTER Konsep dan Implementasi
Penulis          : Heri Gunawan, S.Pdi, M.Ag
Penerbit         : Alfabeta, Bandung
Cetakan         : Januari2012
Tebal              : 330 halaman
Bahasa          : Indonesia
DAFTAR ISI :
Kata Pengantar: Prof. Dr. H. Mahmud, M.Si. (Guru Besar  Sosiologi Pendidikan   Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Bandung)
Pengantar Penulis
Daftar Isi
BAGIAN 1. PENDAHULUAN
Pengertian Karakter  akhlak, moral, budi pekerti dan etika
Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan karakter, akhlak, moral, budi pekerti, dan etika
BAGIAN 2. KONSEP PENDIDIKAN KARAKTER
Pengertian Pendidikan Karakter
Urgensi, tujan, fungsi dan media pendidikan karakter
Nilai-nilai karakter yang dikembangkan
Prinsip-peinsip pendidikan karakter
Ciri dasar pendidikan karakter
Tahapan
pengembangan karakter siswa
BAGIAN 3. FITRAH DAN KEPRIBADIAN MANUSIA
Hakikat fitrah manusia
- Konsep fitrah dalam al-qur’an
- Konsep fitrah dalam al-sunnah
Hakikat kepribadian manusia
Dimensi-dimensi manusia
Akhlak sebagai hakikat kepribadian manusia
Pembinaan dan kesempurnaan kepribadian manusia
BAGIAN 4. METODE DAN PENDEKATAN DALAM IMPELEMNTASI PENDIDIKAN KARAKTER
Pengertian metode pendidikan
Ragam metode pendidikan karakter
- Metode Hiwar atau percakapan
- Metode Qishah atau cerita
- Metode Amstal atau perumpamaan
- Metode Uswah atau keteladanan
- Metode Pembiasaan
- Metode ‘Ibrah dan Mau’idah
- Metode Targhib wa Tarhib (Janji dan Ancaman)
Pemberdayaan dan Pembudayaan
Penguatan
BAGIAN 5. PENGEMBANGAN KURIKULUM DALAM IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER
Pengertian pengembangan kurikulum
Komponen-komponen pengembangan kurikulum
Fungsi dan kedudukan dalam pendidikan
Prinsip pengembangan kurikulum pendidikan karakter
Desin dan model pengembangan kurikulum pendidikan karakter
BAGIAN 6. KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENYUKSESKAN IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER
Pengertian Kepemimpinan
Fungsi Kepemimpinan Kepala Sekolah
Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah
Standar Kualifikasi dan Kompetensi Kepala Sekolah
Peran Kepala Sekolah dalam Menyukseskan Implementasi
Pendidikan Karakter
BAGIAN 7. STRATEGI DALAM MENYUKSESKAN IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER
Pengertian Strategi
Prinsip-prinsip Strategi
Strategi Implementasi Pendidikan Karakter di Tingkat Pusat
Strategi Implementasi Pendidikan Karakter di Tingkat Pemerintah Daerah
Strategi Implementasi Pendidikan Karakter di Tingkat Satuan Pendidikan
Strategi Pembangunan Karakter Bangsa melalui Sosialisasi
Strategi Pembangunan Karakter Bangsa melalui Pendidikan
Strategi Pembangunan Karakter Bangsa melalui Pemberdayaan
Strategi Pembangunan Karakter Bangsa melalui Pembudayaan
Strategi Pembangunan Karakter Bangsa melalui Kerjasama
BAGIAN 8. IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERINTEGRASI DALAM PEMBELAJARAN
Pengertian
Standar Kompetensi Lulusan dan Nilai Karakter yang Dikembangkan
Penjabaran Nilai-nilai Karakter dalam Mata Pelajaran
Integrasi Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran
-
Perencanaan Pembelajaran
- Pelaksanaan Pembelajaran
- Kegiatan Inti
- Kegiatan Penutup
BAGIAN 9. IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MANAJEMEN SEKOLAH
Pengertian Manajemen Sekolah
Konsep Manajemen Sekolah yang Berkarakter
Prinsip-prinsip Implementasi Manajemen Sekolah Berkarakter
Implementasi Manajemen Sekolah Berkarakter
Integrasi Nilai-nilai Karakter dalam Perencanaan Program
Integrasi Nilai-nilai Karakter dalam Pengendalian/ Pengawasan Program
BAGIAN 10. IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI INTEGRASI DALAM PEMBINAAN
Pengertian Pembinaan Kesiswaan
Nilai-Nilai Karakter yang diintegrasikan Dalam Pembinaan Kesiswaan
Jenis-jenis Program Pembinaan Kesiswaan dalam Rangka Implementasi Pendidikan Karakter
- Masa Orientasi Peserta Didik
- Pembinaan Keimanan dan Ketakwaan kepada Tuhan YME
- Organisasi Siswa Intra Sekolah
- Kepramukaan
- Penegakan Disiplin dan Tata Tertib Sekolah
- Upacara Bendera
- Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
- Palang Merah Remaja (PMR)
- Pendidikan Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba (P3N)
- Pembinaan Bakat dan Minat


BAGIAN 11. PENGEMBANGAN SILABUS PEMBELAJARAN DALAM IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER
Pengertian Silabus Pembelajaran
Manfaat Silabus dalam Pembelajaran
Komponen-Komponen Silabus
Pengembangan Silabus
Prinsip-prinsip Pengembangan Silabus
Langkah-langkah Pengembangan Silabus
Tahapan Pengembangan Silabus
Model Silabus dalam Implementasi Pendidikan Karakter
BAGIAN 12. PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DALAM IMPLEMENTASI PENDIDIKAN BERAKARAKTER
Pengertian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Fungsi RPP dalam Implementasi Pendidikan Karakter
Prinsip-prinsip Pengembangan RPP Berkarakter
Komponen-komponen RPP Berkarakter
Langkah-langkah Pengembangan RPP Berkarakter
Model-Model RPP Berkarakter
B.   ISI BUKU
Buku yang berisi dua belas  bab ini tersusun secara terstruktur sehingga memudahkan pembaca untuk memahami implementasi Pendidikan Karakter  di sekolah . selain itu buku tersebut  mudah dipahami dan enak dibaca. Dengan tata bahasa yang mengalir dan populer, penulis mampu menjelaskan berbagai hal dengan jelas.
Buku ini berbeda dengan buku bertema Pendidikan Karakter lainnya  karena disertai bahasa- bahasa yang lugas  sehingga bisa membantu pembaca untuk lebih memahami secara mendalam isi buku tersebut. Selain itu, setiap bab buku ini dilengkapi penjelasan lebih rinci tentang  bagaimana  peran yang dijalankan Pendidikan karakter  merupakan  sebuah proses untuk mengubah jati diri seorang peserta didik untuk lebih maju. Bahkan menurut para ahli ada beberapa pengertian yang mengupas tentang defini dari pendidikan itu sendiri diantaranya adalah menurut John Dewey, pendidikan adalah merupakan salah satu prosespembaharuan makna pengalaman. sedangkan menurut H.Horne pendidikan merupakan proses yang terjadi secara terus menerus(abadi) dari penyesuaian yang lebih tinggi bagi makhluk manusia yang telah berkembang secara fisik dan mental, yang bebas dan sadar kepada Tuhan, seperti termanifestasi dalam alam sekitar intelektual, emosional dan kemanusiaan dari manusia.
Pada bab demi Bab buku ini memaparkan  Integrasikan Pendidikan Karakter Bangsa  ke dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) pada setiap Mata pelajaran sehingga akan menjadi  Pembiasaan dalam kehidupan keseharian di satuan pendidikan. Artinya dengan menciptakan budaya sekolah yang berkarakter baik, beberapa bentuk kegiatan tersebut dapat diterapkan melalui  Integrasi ke dalam kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka, Olah Raga, Karya Tulis, dsb
Penerapan pendidikan karakter pada pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan strategi yang tepat. Strategi yang tepat adalah strategi yang menggunakan pendekatan kontekstual. Alasan penggunaan strategi kontekstual adalah bahwa strategi tersebut dapat mengajak siswa menghubungkan atau mengaitkan materi yang dipelajari dengan dunia nyata. Dengan dapat mengajak menghubungkan materi yang dipelajari dengan dunia nyata, berati siswa diharapkan dapat mencari hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapan pengetahuan tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Dengan pendekatan itu, siswa lebih memiliki hasil yang komprehensif tidak hanya pada tataran kognitif (olah pikir), tetapi pada tataran afektif (olah hati, rasa, dan karsa), serta psikomotor (olah raga)
Selain itu buku ini juga menjelaskan secara detail implementasi pendidikan karakter dalam manajemen sekolah , sehingga  diharapkan dapat mencegah meningkatnya perilaku kenakalan remaja di kalangan pelajar. Pendidikan karakter bertujuan menjadikan generasi siswa yang unggul dan tangguh serta mempunyai daya saing, dengan memberi pelatihan budi pekerti dan keagamaan yang baik kepada siswa.
C.   KELEMAHAN DAN KEUNGGULAN  BUKU
Kelemahan :
Buku ini memiliki kertas yang kurang bagus   dan begitu tipis sehingga tidak begitu nikmat kalau dilihat, dan begitu pula dengan cover bukunya warna kurang begitu menarik , seharusnya menggunakan cover  lebih bagus   agar pembaca dapat tertarik.
Keunggulan :
Buku ini memiliki  pemeparan yang  kompleks  yang sangat menarik untuk dibaca oleh para guru dan Kepala Sekolah, karena banyak hal yang bisa dipelajari dari buku tersebut terutama dalam mengimplementasikan pendidikan karakter dalam sendi sendi kehidupan sekolah, bahkan memaparkan pengimplementasian pendidikan karakter dalam pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP ) sebangai langkah persiapan mengajar Guru











BAB III
PENUTUP

Membangun peradaban sebuah bangsa pada hakikatnya adalah pengembangan watak dan karakter manusia unggul dari sisi intelektual, spiritual, emosional, dan fisikal yang dilandasi oleh fitrah kemanusiaan. Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa (YME), diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia insan kamil.  Dalam pendidikan karakter di sekolah, semua komponen (stakeholders) harus dilibatkan, termasuk komponen-komponen pendidikan itu sendiri, yaitu isi kurikulum, proses pembelajaran dan penilaian, kualitas hubungan, penanganan atau pengelolaan mata pelajaran, pengelolaan sekolah, pelaksanaan aktivitas, pemberdayaan sarana prasarana, pembiayaan, dan etos kerja seluruh warga dan lingkungan sekolah.
            Penulis menyarankan agar para guru dan pihak pihak yang terkait yang berkepentingan dengan dunia pendidikan disarankan untuk membaca buku ini terutama dalam meningkatkan wawasan kita dalam hal pengejawantahan pendidikan karakter bangsa  di sekolah




DAFTAR HADIR PESERTA  BEDAH BUKU
BERJUDUL :
PENDIDIKAN KARAKTER Konsep dan Implementasi

NO
NAMA
TANDA TANGAN
1


2


3


4


5


6


7


8


9


10


11


12












                                                                                  Batam, 23 Januari 2013
Mengetahui,                                                                Penyaji,
Kepala Sekolah,



SYAFRUDDIN, S.Si                                                 DUSMAR


Catatan Perjalanan Studi Banding Wakil Kepala Sekolah KARTINI I BATAM ke Sekolah Al – Masoem




 Studi banding merupakan hal yang biasa dilaksanakan oleh suatu badan , sebab studi banding selain untuk memperbaiki kinerja juga untuk menerapkan hal-hal yang didapati selesai pelaksanaan studi banding tersebut, sama halnya studi banding yang dilakukan oleh Para Wakil Kepala Sekolah di lingkungan Sekolah Kartini Batam mengunjungi sekolah-sekolah pavorit yang ada di kawasan Jakarta dan Bandung atau bumi yang dulunya di bawah pimpinan Prabu Siliwangi. Nama Prabu Siliwangi merupakan nama yang tidak asing lagi bagi bangsa Indonesia. Selain terkenal dengan bumi Prabu Siliwangi, kota Bandung sendiri memiliki sebuah sekolah/yayasan yang sangat terkenal dengan nama Al- Masoem.
H. Ma'soem mulai merintis usahanya sejak awal 1950-an dengan berdagang keliling lukisan dan kerajinan tangan khas Cipacing di sekitar wilayah edarnya meliputi Tasikmalaya hingga kota Bandung. Setelah sukses dengan usaha jualan lukisan dan kerajinan beliau mulai usaha lain yakni beternak bebek dan membuka usaha toko kelontongan, dan akhirnya mendirikan sebuah yayasan Pendidikan bernama Al-Masoem.
Yayasan Al- Masoem  juga membawahi beberapa sekolah mulai dari SMP sampai tingkat Akademi. Semua sekolah lembaga pendidikan dibawah naungan yayasan Al – Masoem merupakan lembaga yang lebih mengutamakan kedisiplinan. Sekolah Al-Masoem merupakan salah satu sekolah unggul di Propinsi Jawa barat. Dalam temu ramah kami dengan guru dan pengurus Yayasan mengatakan  bahwa mereka sangat  mengedepankan kedisiplinan dan kejujuran. Berdasarkan informasi yang kami dapat  pihak sekolah  langsung mengambil tindakan tegas atau mengeluarkan anak didik yang ketahuan menyontek. Suka atau tidak suka menyontek merupakan suatu perbuatan yang tidak terpuji, menyontek sama dengan maling jika dibiarkan sangat besar kemungkinan akan menghasilkan para generasi muda yang tidak jujur atau menyontek adalah anak nya koruptor. Yang lebih hebat lagi pihak yayasan pernah memecat guru yang berbuat perilaku kurang terpuji di masyarakat.
Di sekolah Al- Masoem  aturan memang dilaksanakan secara disiplin, kedisiplinan merupakan salah satu hiden kurikulum yang sangat menonjol di sekolah tersebut. Jika dibanyak sekolah disiplin hanya untuk siswa, di sekolah Al-Masoem tidak ada yang kebal hukum baik Yayasan atau pun guru-guru, sekolah  menerapkan reward dan funisment secara berimbang terhadap warga sekolah.
Penulis  membayangkan andaikan management seperti ini ada pada lembaga pendidikan kita di Batam , yang menerapkan disiplin dan mengedepankan kejujuran, namun sangat disayangkan saat ini kejujuran hanya barang langka dalam kehidupan masyarakat kita. Sulit untuk mencari watak yang jujur, termasuk pemimpin jujur. Padahal untuk menghasilkan pemimpin yang jujur  sudah seharusnya di mulai dari akar sekolah yang menerapkan kejujuran. Tidak dipungkiri lagi saat ini kejujuran merupakan barang langka yang sangat mahal dalam masyarakat kita.
Jika kita membandingkan apa yang terjadi di sekitar kita, begitu lempengnya seorang pejabat negara yang sudah nyata dijatuhi hukuman penjara oleh pengadilan bisa menduduki posisi penting. Lantas kita bertanya dimana nilai kejujuran tersebut disimpan para pengambil kebijakan. Yang penulis takutkan jangan-jangan nilai kejujuran itu tidak mulai pupus dari hati sanubari kita, sebab disengaja atau tidak tindakan mengangkat pejabat bermasalah yang nota bene diusulkan  melukai nurani kita , sudah seharusnya  kita belajar dan membuka mata dan telinga lebar-lebar. Untuk lebih mendisiplinkankan diri  dan lingkungan kita masing-masing. Sangat disayangkan  para pemimpin kita saat ini  kurang memiliki  budaya malu, disaat Gendrang Korupsi dipukul bertalu-talu di negara tercinta ini ternyata masih ada beberapa pemimpin kita yang kurang memiliki kepekaan dengan masalah tersebut, patut dipertanyakan mengapa ini sampai terjadi.
Bila kita melihat kehidupan kalangan generasi muda yang terdidik di kalangan masyarakat kampus seolah tidak peduli lagi yang terajadi dalam masyarakat ini. Disadari atau tidak peran generasi muda dari kalangan kampus sangat dibutuhkan dalam mengontrol kehidupan berdemokrasi di negara ini, gaung suara mahasiswa hampir tidak terdengar dalam kontrol kebijakan pemerintah terutama di Kepulauan Riau ini.timbul pertanyaan kita ada apa dengan mu wahai mahawsiswa... bangunlah dari tidurmu....